Ticker

6/recent/ticker-posts

Cara Install Debian CLI

Welcome to Aksal Lite!

Pada posting kali ini kita akan belajar bersama tentang cara install Debian 7.8 berbasis teks atau CLI Interface. Jadi, ketika Anda menggunakan Debiannya tampilannya berupa teks saja seperti di Command Prompt pada Windows atau Terminal pada Linux.

Apa itu Debian?

Debian adalah sistem operasi distro Linux yang berfokus pada kestabilan dan keamanan. Karena termasuk distribusi (distro) Linux, sistem operasi ini tentunya gratis dan terbuka. Jadi, kita tidak perlu mengocek uang untuk menggunakannya seperti pada Windows--kecuali bila kalian menggunakan crack. Debian sendiri distro Linux yang paling banyak digunakan di dunia. Untuk info lebih lanjut, kunjungi saja https://www.debian.org/ atau download file ISO-nya di https://www.debian.org/distrib/

Apa itu CLI?

CLI (Command-line Interface) adalah jenis mode tampilan pada sistem operasi yang berbasis teks. Bila kalian tahu Command Prompt pada Windows dan Terminal pada Linux, maka CLI seperti itu. Jadi, pada sistem operasi yang menggunakan interface CLI kalian harus mengetikkan perintah/syntax untuk menjalankan program-programnya.

Cara Install Debian Berbasis Teks/CLI

  • Siapkan bahan-bahannya
    • PC
    • Bootable untuk instalasi
  • Langsung saja booting melalui bootable kalian, misal CD/DVD atau Flashdisk
  • Kalau berhasil kalian akan mendapati layar berikut, pilih Install
Install Debian

  • Pilih bahasa yang akan kalian gunakan dalam proses instalasi, pilih saja English
Pilih Bahasa

  • Pilih lokasi tempat kalian tinggal, karena kita di Indonesia maka pilih other > Asia > Indonesia
Pilih Lokasi

Pilih Lokasi

Pilih Lokasi

  • Kemudian, pilih format sistem kalian, karena pada Debian versi ini tidak ada format negara kita, maka pilih saja United States
Locale Base

  • Pilih jenis keymap keyboard yang kalian gunakan, biasanya versi  Amerika jadi pilih saja American English
Konfigurasi Keyboard

  • Tunggu loadingnya, kemudian bila muncul kotak dialog untuk memilih network port pilih saja port yang biasa kalian gunakan
  • Setelah itu, isi hostname kalian. Misal: debian
Konfigurasi Jaringan
  • Isi domain kalian, misal: smkitsi.sch.id
Domain
  • Tentukan password root kalian, boleh dikosongi
    • Note: Root berarti Admin, pemilik hak akses tertinggi PC kalian
Password Root
  • Tentukan nama penuh user kalian, misal SMKITSI-04
Full name
  • Tentukan username kalian, misal smkitsi-04
    • Note: Username bisa diartikan sebagai nickname kalian, username ini digunakan untuk login ke OS kalian nanti
Username
  • Tentukan password username kalian, misal: asal
Password user
  • Ketik passwordnya sekali lagi
Password user
  • Pilih zona waktu kalian, karena saya tinggal di zona waktu WIB jadi saya pilih Western
Zona Waktu
  • Setelah itu kita tiba di bagian paling penting, bagian mempartisipasi harddisk. Biar seru, pilih Manual
Partisi Manual
  • Karena saya menggunakan Virtual Box jadi ukuran harddisk virtual-nya hanya 8 GB
Partisi Manual
  • Misal di PC kalian sudah ada beberapa partisi, pikirkan baik-baik partisi mana yang sudah tidak kalian gunakan atau pilih saja yang masih berstatus Jomblo atau Free Space
Partisi Root
  • Pilih Create a new partition
Partisi Root
  • Yang pertama kita buat adalah partisi untuk sistem, maka ukuran kapasitas harus kita sesuaikan dengan kebutuhan, misal 5 GB tapi saya sarankan Anda untuk mengisi lebih dari itu, misal 10-50 GB
Partisi Root
  • Karena untuk sistem, pilih Primary
Partisi Root
  • Pilih lokasi partisi, di bagian belakang atau di depan, misal di belakang berarti End
    • Logika untuk bagian yang satu ini seperti Bis yang hanya punya satu pintu di depan, bila kursi-kursi bagian depan terisi penuh semua maka penumpang baru akan kesulitan untuk memilih tempat duduk di belakang, tapi kalau yang diisi dulu bagian belakang maka penumpang baru akan lebih mudah memilih tempat duduk tanpa perlu berdesak-desakan
Partisi Root
  • Atur saja konfigurasi partisi sesuai gambar
    • Note: Maksud dari '/' pada Mount point berarti partisi ini akan digunakan untuk root atau sistem dan 'Ext4' pada Use as berarti format partisi, seperti NTFS, FAT, EXFAT
Partisi Root
  • Lalu, kita buat partisi lagi untuk swap
    • Note: Swap adalah seperti system reserved pada windows, partisi ini sangat membantu RAM dalam menjalankan tugasnya.
Swap Area

Swap Area

  • Untuk ukuran kapasitas partisi Swap isi dua kali dari kapasitas RAM kalian, misal RAM kalian 2 GB maka Swap-nya 4-5 GB
Swap Area
  • Tipe partisi-nya Logical
Swap Area
  • Pilih lokasi partisi-nya End
Swap Area
  • Pada Use as: ubah menjadi Swap Area
Swap Area

Swap Area
  • Kita buat satu lagi partisi untuk file-file kita
Partisi Home

Partisi Home
  • Kapasitasnya tergantung kebutuhan kalian
Partisi Home
  • Tipe partisi-nya Logical
Partisi Home
  • Lokasi partisi-nya End
  • Pada Mount point pilih /home
Partisi Home
  • Pilih Finish partitioning and write changes to disk, lalu yes
Partisi

Partisi

Partisi

Loading
  • Pilih No bila kalian tidak mau melakukan pemindaian pada CD/DVD lain
Scan another CD/DVD?
  • Pilih No lagi, karena saya juga tidak tahu maksudnya
Use a network mirror
  • Pilih No, bila kalian tidak mau ikut surveinya
Mau ikut survei gak?
  • Nah, untuk yang ini tandai dengan klik spasi pada software yang ingin diinstall. Karena kita ingin menggunakan Debian CLI jadi yang penting jangan centang yang Debian desktop environment
Software selection
  • Kemudian pilih Yes, untuk mengintall GRUB
    • Note: GRUB ini penting untuk proses booting
GRUB
  • Tunggu prosesnya, lalu pilih Finish
Finishing

Finishing
  • Bila kalian berhasil, maka akan masuk ke bagian ini. Pilih yang atas
    • Inilah yang dinamakan GRUB
GRUB
  • Silahkan login dengan username dan password kalian
LOGIN

LOGIN SUKSES


Sekian Semoga Bermanfaat!

Posting Komentar

1 Komentar

Terima Kasih